Kali ini kita akan membahas tentang Urutan Tingkat Takson dalam Klasifikasinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk banyak orang, amin....
A. Urutan Tingkat Takson
Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari yang tingkat paling tinggi sampai tingkat paling rendah. Urutan tingkatan takson mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah, yaitu :
- Kingdom (kerajaan) atau Regnum (dunia),
- Phylum (filum) atau Divisio (divisi),
- Classis (kelas),
- Ordo (bangsa),
- Familia (famili/suku),
- Genus (marga),
- Species (spesies/jenis),
- Varietas (ras).
Makin tinggi tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson, namun makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.
B. 8 Jenis Tingkat Takson
1. Kingdom atau Regnum
Kingdom ialah tingkatan paling atas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup dan juga merupakan jumlah anggota takson terbanyak. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom, yaitu Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom. yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta.
2. Phylum atau Divisio
Phylum atau Divisio adalah jenis anggota takson yang kedua. Phylum digunakan untuk takson hewan dan divisio digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, seperti filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata( hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran -phyta.
Contohnya kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antaera lain :
- Bryophyta (tumbuhan lumut),
- Pteridophyta (tumbuhan paku) dan
- Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
3. Classis
Classis adalah jenis anggota takson yang ketiga. Anggota takson pada setiap filum atau divisi diklasifikasikan berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran akhiran yang berbeda-beda, antara lain: -opsida (untuk lumut), -edoneae(untuk tumbuhan berbiji tertutup),-phyceae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae. Divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida(lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun). Dan filum Chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariopyceae.
4. Ordo ( Bangsa )
Ordo adalah jenis anggota takson yang keempat. Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -ales. Sebagai contoh kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Rosales, Malvales, Asterales, dan Poales.
5. Familia
Familia adalah jenis anggota takson yang kelima. dalam klasifikasi ilmiah adalah suatu takson yang berada antara ordo dan genus, merupakan taksonomi yang di dalamnya terdiri atas beberapa genus yang secara filogenetis terpisah dari familia lainnya. Pengindonesiaan takson ini adalah suku, famili, atau keluarga. Suatu familia dapat terbagi menjadi beberapa subfamilia, yaitu takson menengah yang berada di atas genus. Dalam penggunaan nama umum, suatu familia dapat dinamakan sama dengan nama salah satu anggotanya yang umum diketahui.
Apa saja yang termasuk atau tidak termasuk dalam suatu familia atau saat suatu familia diakui tersendiri diusulkan dan ditetapkan oleh para taksonomis. Tidak ada aturan baku dalam menggambarkan atau menjelaskan suatu familia, atau bahkan takson lainnya. Para taksonomis mungkin berada pada posisi yang berbeda mengenai deskripsi suatu takson dan mungkin tidak ada konsensus yang diterima luas di kalangan komunitas ilmiah selama beberapa waktu. Selama tidak ada konsensus, data dan pendapat-pendapat baru akan selalu diberikan yang memungkinkan adanya penyesuaian penyesuaian.
6. Genus
Genus adalah jenis anggota takson yang keenam. Genus adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat. Dalam sistem tatanama binomial, nama suatu spesies makhluk hidup terdiri atas dua kata, yaitu: nama genusnya (diawali dengan huruf kapital) dan nama penunjuk spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring. Misalnya, Homo sapiens, nama ilmiah untuk spesies manusia modern, menandakan bahwa manusia modern tergolong ke dalam genus Homo.
7. Species
Species adalah jenis anggota takson yang ketujuh. Anggota takson spesies memiliki persamaan ciri paling banyak dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama spesies terdiri dari dua kata; kata pertama menunjukkan nama genusnya dan kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa gigiantea, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.
8. Varietas
Varietas adalah jenis anggota takson yang ketujuh atau yang terendah. Pada organisme –organisme satu spesies terkadang masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga disebut varietas (kultifar) atau ras. Istilah varietas dan kultifar digunakan dalam spesies tumbuhan dan istilah ras digunakan dalam spesies hewan. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi.
a. Varietas secara botani
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukan perbedaan ciri yang jelas. Penanamannya diatur oleh ICBN ( Intenational Code of Botanical Nomenclature). Penulisan varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya; Oryza sativa var indica (Padi) dan Zea mays L, var tunicata (jagung).
b. Varietas secara agronomi
Varietas secara agronomi adalah sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dibedakan dipertahankan bika dikembangkan secara vegeatif (aseksua) maupun secara generati (generatif). Varietas dalam agoronomi disebut juga kultifar.
C. Tujuan melakukan Klasifikasi Makhluk hidup
- Mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup
- Mengetahui Manfaat makhluk hidup untuk kepentingan manusia
- Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
- Mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup